Alwin memegang balon dan memandang balon itu, lalu mengembalikan balon itu pada Cohen (Sabahat Alwin). Cohen membalas “ thank you” Alwin melihat penampilan Cohen ini dan berkomentar, “Sob, apa kau tidak berlebihan? 10 Balon, 1 mawar, 1 kado, sebuah coklat dan bahkan kau berdandan seperti seorang penghantar barang”.
Cohen tertawa dan bilang “ Lihat ini semua. Kau jelas tidak romantis! Ulang tahun pacarku hanya ada setahun sekali.”
“ Apa pacarmu menyukai hal kekanak-kanakan seperti itu?” Tanya Alwin dengan heran.
Cohen menjawab “adakah seseorang yang tidak menyukai kejutan? kau tahu banyak wanita itu menyukai hal kekanak-kanakan seperti ini? Mereka akan terharu lalu menangis. Kau harus mencobanya”Alwin berfikir sesaat dan berkata “ Tidak perlu. Hal ini kekanak-kanakan”Cohen berkomentar “ Al, benar-benar tidak mengetahui cara menyenangkan wanita. Aku pergi dulu, sampai jumpa” dan Alwin hanya diam.
Ketika teman Ocha sedang mengobrol.
“Cha, tanggal 15 ini ulang tahunmu? kau sungguh beruntung. Apa yang kau minta dari Alwin? Minta dia untuk membelikan sesuatu yang mahal untukmu. “ Tanya Risa dengan memutar-mutar pensil
“ Betul, Cha! Hadiah seperti apa yang kau dapatkan dari Alwin pada ulang tahunmu yang sebelumnya? Apa kau pernah mendapatkan suatu hadiah darinya?” Komentar Belda teman sebangku Ocha. Risa berkomentar “ jangan-jangan selama kalian pacaran, kamu belum pernah dapat hadiah ya?”Ocha menjawab dengan gugup “ tidaklah, tentu saja pernah.”Belda berkata” Apa?”
Ocha kebingungan memikirkan apa yang Alwin pernah berikan padanya dan menjawab, “Ah , 2 tahun yang lalu dia membantuku belajar untuk ujian, tahun lalu dia mengajari aku menyetir.” Alwin melewati kelas Ocha dan mendengar semua itu.
Risa kembali bertanya “Ocha, apakah kau pernah menerima bunga dari Alwin?”Ocha kebingungan dan menjawab, “Hmm bunga? Alwin itu tipe yang pemalu.”
Ocha melihat Alwin yang berdiri di dekat pintu kelasnya dan dia menyapa Alwin dengan semangat, “Alwin! Ah, Senior Alwin!”Alwin menatap Ocha sekilas lalu pergi.
Risa dan Belda pun merasa kasihan pada Ocha karena Alwin selalu bersikap dingin pada Ocha. Ocha pergi ke ruang OSIS dan melihat ada guru yang sangat berterima kasih pada Alwin. Ocha menghampiri Alwin untuk merapihkan pakaian Alwin dan bilang pada Alwin bahwa pacarnnya ini memang hebat. Alwin mengingatkan Ocha bahwa mereka ini ada di ruang OSIS.
Alwin lalu bertanya, “Kenapa kau ada di ruangan ini?”
Ocha menjawab, “Kenapa? Aku juga pengurus OSIS.”
Alwin mengingatkan Ocha dan berkata “ Fokus pada tugas bukannya aku”
Ocha berkomentar “aku juga fokus pada tugas”
Lalu tiba-tiba Ocha bertanya kepada Alwin “ Kau tahu tanggal 15 ini?”
Alwin berkata dengan tenang “ Tanggal 15?”
Ocha menjawab dengan semangat “ Ya, benar! 15. tanggal itu aku bebas tugas”
Alwin menjawab santai “ Tanggal 15, Aku ada rapat pastup sampai sore untuk membahas ucapara tanggal 17 mungkin sampai sore. Lalu jadwal les sampai malam. Kenapa?”
Ocha berkata “ Tidak apa-apa, aku hanya melihat kau menandai kalender. Aku pikir itu hari yang special untukmu. Ternyata itu hanya menunjukan kau mendapatkan tugas”
“ Iya aku bertugas” Jawab singkat Alwin
Alwin dan Ocha pulang bersama dan mereka berhenti di depan taman. Ada pasangan yang melintas dan membawa bunga.Alwin melihat bunga itu dan bertanya pada Ocha “Apakah kau menyukai bunga ?”Ocha menjawab dengan senyuman “Tentu. Mana ada gadis yang tidak menyukai bunga. Semua impian wanita meninginkan menerima bunga dari seseorang yang mereka cintai.”Alwin tersenyum mendengar jawaban Ocha lalu kembali menjalankan motornya.
Sesampai di rumah Nino (Sahabat basketnya)
Nino bertanya” Hei, Cha! sudah memberi tahu ulang tahunmu itu pada Alwin?”
Alwin berteriak “ Nino, baju tim basketku kamu simpan dimana?”
Nino menjawab “ di laci yang paling bawah”
Dan Ocha berkata “ Aku tidak mengatakan hal ini pada Alwin, Alwin sangat sibuk hari itu dan aku hanya tidak ingin mengganggu”
Nino tentu langsung mengomel dan bilang “ Win, kau ini sangat keterlaluan! tidak meningat ulang tahun Ocha dan belum pernah memberikan hadiah pada Ocha, padahal Ocha pacarmu”
Nino mulai merencanakan hadiah apa yang di inginkan oleh Ocha.
Alwin datang ke teras dan mendengar kata-kata ulang tahun sehingga dia bertanya, “Ulang tahun? Apakah hari ini ulang tahunmu?”
Nino yang dulu pernah suka sama Ocha jelas langsung marah, “Huh kau ini memiliki IQ 145 tapi kenapa tidak bisa mengingat hari penting seperti ulang tahun pacarmu,Ocha?”Alwin mejawab, “ aku tidak tertarik.”Ocha tentu saja sangat kecewa mendengar hal itu.
Nino tentu kembali memarahi Alwin “hey! Win, kenapa kau jahat! Kau tidak tertarik pada ulang tahun pacarmu ini? Kita akan merayakan pesta ulang tahun Ocha pada tanggal 15, mengerti?”
Alwin bilang “ aku tidak bisa ikut karena ada tugas pada tanggal 15 dan Ulang Tahun Ocha bisa di rayakan tahun depan karena ulang tahun itu datang setiap tahun”
Ocha sangat kecewa mendengar hal itu dan dia hanya bisa terdiam.
Nino kembali memarahi Alwin namun Ocha mencegahnya dan bilang bahwa dia baik-baik saja. Alwin mengajak Ocha pulang dan bilang kepada Nino, “Dengarlah, dia bilang tidak apa-apa. Aku cabut dulu. Thank bajunya”
Alwin sedang mengerjakan tugasnya di rumah Ocha. Dan Ocha membuat Prnya.Alwin bertanya “ kau ingin kita semua merencanakan ulang tahunmu dengan begitu repot?”Ocha menjawab “ Ehm.. aku melakukan itu karena Nino terlihat sangat bersemangat. Itu bukan karena aku kekanak-kanakan.”Alwin kembali bertanya, “Lalu apa yang kau inginkan untuk pesta ulang tahunmu?”Ocha menjawab dengan tersenyum, “Pesta yang ada kita berdua. Pacarku yang tercinta tiba-tiba datang kehadapanku dan membawakan sebuah rangakaian bunga mawar dan akan berkata ‘Kejutan!’ Lalu akan makan malam di tempat yang pemandangannya sungguh indah. Oh, ya! kau akan membawakan aku kue dengan lilin dan kau bernyanyi selamat ulang tahun untukku. Bukankah itu hebat?”Alwin tersenyum dan berkata, “Yeah! bermimpi adalah hal yang bagus. Tapi apa yang harus kulakukan? Aku ada tugas . ”Ocha kembali kecewa dan berkata, “Aku mengerti. Tugasku sudah selesai.”
Alwin menjawab” sama aku juga. Aku pulang dulu ya, Cha! Om, tante.. Alwin pulang dulu”
Lalu orang tua Ocha tersenyum dan melambaikan tangan dan berkata “Hati- hati nak!” Setelah Alwin sampai di rumah, diam-diam Alwin mencari Restaurant dengan pemandangan yang indah di Internet.
Alwin meminta pertukaran waktu hari rapat pada guru pegurus OSIS namun tidak bisa karena pada tanggal 15 tidak bisa diganti. Alwin mencoba meminta pertukaran waktu les yang semula jam 5p.m-8 p.m menjadi pulang sekolah dengan guru lesnya itu tidak bisa karena harus membetulkan catatan untuk data buku perpustakaan dan dia sudah mengerjakan catatan ini selama 3 hari namun belum selesai juga. Akhirnya Alwin rela mengerjakan tugas guru lesnya itu pagi hari tanggal 14 sampai tidak istirahat. Pagi hari tanggal 15 Alwin menyelesaikan catatan itu dan bilang pada guru lesnya bahwa dia sudah membuat semua catatan. Guru les Alwin pun tentu sangat kagum pada Alwin karena Alwin dapat menyelesaikannya hanya dalam satu malam saja. Lalu sepulang sekolah Alwin bergegas les dan jam 4 p.m dia adakan rapat sampai dengan 5.45 pm.
Alwin datang ke sebuah toko bunga untuk membeli bunga mawar setelah rapat. Penjaga toko itu datang dan berkata, “Oh kau pasti ingin menyatakan perasaanmu. Mawar merah ni adalah arti dari api cinta. Kau pasti benar-benar mencintai pacarmu. Mawar putih ini artinya adalah cinta yang tulus, aku lihat kau ini tipe laki-laki yang gentle. Mawar pink ini artinya jaminan cinta. Mawar kuning ini artinya cinta yang sempurna. Mawar Orange ini artinya keinginan cinta…” Alwin lelah mendengar ucapan penjaga toko itu dan meminta agar dibungkuskan rangkaian mawar merah.
Ocha merayakan ulang tahun itu bersama keluarganya, teman-teman, dan Nino. Nino berkata, “Karena Sahabatku tidak ada disni aku merasa sedih karena itu jadi aku akan menggantikannya mengucapkan selamat padamu.”Ocha tersenyum pada Nino dan mengucapkan terima kasih pada semuanya. Nino masih saja kesal pada Alwin dan bilang bahwa Alwin ini keterlaluan karena tidak mementingkan ulang tahun Ocha. Ibu Ocha mencoba menjelaskan bahwa Alwin melakukan hal ini karena tugasnya. Ocha juga berkata bahwa dia baik-baik saja.
HP Ocha berbunyi dan itu telfon dari Alwin. Nino dan ibu Ocha senang mendengar hal itu dan bilang pada Ocha bahwa Alwin pasti menelfon untuk mengucapkan selamat. Ocha tersenyum lalu cepat-cepat mengangkat telfonnya.
Ocha berkata “ Halo, Alwin”
Alwin berkata” Cepat kau datang ke pergi ke sekolah, ambil data OSIS. Data ada di Pak Didi. cha di tunggu”
Ocha jawab dengan terkejut dan sedikit kecewa “ baiklah, aku segera pergi”
Lalu Ocha berpamitan kepada semuanya karena tugas sekolah, tadinya akan diantar Nino tapi Ocha menolak.
Alwin sudah ada di depan rumah Ocha dengan motor yang di hias balon dan dia berkata, “Hey, Ocha! cepatlah keluar. Ehm..semua ini membuatku merasa jijik. Benar-benar perempuan….”
Ocha keluar dari rumah dan kaget melihat Ocha, “Ada apa ini?”
Alwin menjawab, “Apa yang kau pikirkan? “
Lalu Ocha menjerit karena senang, dan Alwin hanya tersenyum. Dan orang tua Ocha, Nino , juga teman Ocha keluar rumah, dan melihat mereka berdua. Teman-teman Ocha pun bertepuk tangan.Ocha melihat sebuah tas yang dipegang Alwin dan dia melihat semua yang sudah di persiapkan oleh Alwin itu dan dia tersenyum senang karena itu artinya Alwin peduli padanya.
Lalu Ocha bertanya “ Apakah bunga yang ada di tas itu untuku?”
Alwin yang ditanya seperti itu terkejut dan berkata, “Berbaliklah sebentar.”
Alwin menyiapkan sesuatu lalu meminta Ocha untuk menghadap kearahnya. Ocha kaget saat melihat Alwin memberinya sebuah kue dengan lilin yang menyala di atas kue itu.
Alwin berkata, “Aku ingin memberikan kejutan untukmu tapi kuenya kecil kerena aku binggung harus membawanya bagaimana. Ini coklat untukmu dan rangkaian bunga mawar. Sekarang jam 7 pm.”
Ocha menerima rangkaian bunga mawar itu dan berkata, “Maafkan aku karena aku tidak menyadari perasaamu.”
Alwin tersenyum dan memeluk Ocha.Ocha lalu berkata, “Ah, ada satu hal lagi. Nyanyikan lagu selamat ulang tahun lalu aku akan meniup lilin.”Alwin tersenyum dan berkata, “Baiklah karena ini adalah ulang tahunmu.”Alwin menyanyikan lagu ulang tahun untuk Ocha dan Ocha tiba-tiba memotong lagu itu, “Ah ulangi bagian kau menyebut Selamat Ulang Tahun cintaku.”
Alwin tersenyum dan bernyanyi kembali, “Selamat Ulang Tahun pacarku Tercinta.” Ocha meniup lilin lalu memeluk Alwin, ibu, dan ayahnya. Dan tersenyum pada teman-temannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar